This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Bursa Kerja

Angkatan kerja yang perlu lapangan kerja.

Tampilkan postingan dengan label Geografi X. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geografi X. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Mei 2021

1. Radiasi matahariRadiasi matahari merupakan transfer energi dalam bentuk gelombang elektromagnit yang dipancarkan oleh matahari.Sedangkan insolasi adalah bagian dari radiasi matahari yang sampai pada permukaan bumi.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi insolasi1) Pengaruh konstante matahariBesarnya rata-rata 1,94 cal/cm2/menit yang sebenarnya berubah-ubah, terutama disebabkan :a) Berubahnya intensitas radiasi matahari yang disebabkan oleh perubahan banyaknya noda-noda matahari, yang berkisar antara 1%-2%.b) Perubahan jarak bumi-matahari. Ini disebabkan karena orbit bumi berbentuk elips dan matahari berada pada titik apinya. Jarak terjauh terjadi pada 4 juli (aphelium)151.900.000 km dan jarak terdekat pada 3 januari (perihelium) 149.500.000 km. jumlah energi matahari yang diterima berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.2) Pengaruh sudut datang sinar matahariPerbedaan sudut sinar matahari menyebabkan :a) Perbedaan luas permukaan horisontal yang mendapat sinar. Sinar yang membentang pada permukaan horisontal yang sempit akan menerima energi matahari lebih besar.b) Perbedaan panjang atmosfir yang dilalui sinar matahari. Makin besar sudut datang sinar, makin pendek atmosfir yang dilalui sinar. Sehingga mengurangi intensitas energi matahari.c) Jadi makin besar sudut datang sinar matahari makin besar pula insolasi yang diterima.3) Pengaruh panjang siang hariPada tiap-tiap tempat panjang siang hari tidak sama, kecuali pada daerah katulistiwa. Siang terpanjang waktu soltisium musim panas dan terpendek waktu soltisium musim dingin. Besarnya energi matahari berbanding dengan lamanya waktu penerimaan. Sehingga makin panjang siang hari makin besar insolasinya.4) Pengaruh atmosfirPada saat melewati atmosfir radiasi mengalami pengurangan karena proses absorsi, refleksi dan scattering. Proses ini tergantung pada :a) Panjang atmosfir yang dilalui sinar, yang ditentukan oleh besar kecilnya sudut datang sinar.b) Transparasi atmosfir, ditentukan oleh kadar uap air dan awan.3. Pengaruh rotasi dan revolusi bumi terhadap insolasiAkibat rotasi bumi terjadi perubahan sudut datang sinar dengan periode harian, sehingga menyebabkan perubahan cuaca harian pula.Sedangkan revolusi bumi menyebabkan perubahan cuaca musiman4. Penyebaran insolasi1) Penyebaran insolasi tahunanInsolasi tahunan terbesar berada di daerah khatulistiwa, makin ke kutub maka insolasi makin berkurang. Jika efek atmosfir dibaikan insolasi yang diterima di kutub hanya 40% dari pada yang diterima di khatulistiwa.2) Penyebaran insolasi waktu equinoks (21 maret & 23 Sept)Pada insolasi ini penyebaran pada lintang hampir sama dengan insolasi tahunan. Jika efek atmosfir diabaikan maka insolasi equinoks di kutub 0.Ket : ly (langly), satuan insolasi1 langly = 1 cal/cm23) Penyebaran insolasi waktu soltisium (21 juni & 22 des)Baik tanggal 21 juni maupun 22 des, insolasi tidak sama antara belahan bumi utara dan selatan. Jika pada 21 juni efek atmosfir diabaikan maka insolasi kutub selatan 0, dan makin ke utara 40oLS makin besar. Dan sebelah utara menurun sampai 62oLU, selanjutnya sebelah utara naik dan max di kutub.5. Kurva insolasi tahunan1) Tipe tropik (23 ½ o LU - 23½o LS)2) Tipe lintang tengah (23½o LU - 66½o LS)3) Tipe kutub (66½o LU-90o LU) dan (66½o LS - 90o LS)6. Transfer panas1) RadiasiTransfer panas dalam bentuk gelombang elektromagnit.2) KonduksiTransfer panas melalui suatu medium.3) KonveksiTransfer panas oleh gerakan bendayang dipanasi.4) Penguapan dan kondensasiPanas matahari menguapkan air yang mengandung panas laten. Apabila terjadi kondensasi panas laten dilepaskan dan memanasi atmosfir.Diposkan 26th November 2010 oleh dedikekoprasetyo.blogspot.comLabel: Geografi Mania


WASPADA, BENCANA HIDROMETEOROLOGI DI INDONESIA 2021

 Perhatikan dan simak video di bawah ini



Setelah menyimak video tesebut, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini pada kolom komentar

1. Apa yang dimaksud bencana meteorologi?
2. Apa saja bentuk-bentuk bencana meteorologi?
3. Mengapa wilayah Indonesia sering dilanda bencana meteorologi?
4. Daerah mana saja di Indonesia yang berpotensi terjadi bencana meteorologi?
5. Jelaskan apa yang dimaksud MITIGASI BENCANA?

Sabtu, 26 Maret 2011

Patahan Lembang berpotensi Gempa


TEMPO Interaktif, Bandung - Fakta-fakta baru seputar aktivitas patahan Lembang, Jawa Barat, mulai bermunculan. Tim riset dari Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia mendapatkan bukti patahan aktif itu diperkirakan pernah mengguncang cekungan Bandung dengan kekuatan 7 skala richter.
Peneliti dari pusat penelitian geoteknologi LIPI Eko Yulianto mengatakan, patahan Lembang sepanjang 20-25 kilometer kemungkinan pernah bergerak bersamaan. Selip vertikalnya di dalam tanah patahan ada yang ditemukan sepanjang 70-80 sentimeter. "Kalau (patahan) bergerak bersamaan bisa mendekati gempa 7 skala richter," katanya di sela seminar mitigasi bencana di UPI Bandung, Selasa (11/5).
Patahan Lembang membujur dari kaki Gunung Manglayang hingga Padalarang. Bentuknya yang seperti tebing itu bisa dilihat dari kawasan Lembang. Memasuki tahun kedua ini, tim LIPI masih meneliti riwayat gempa akibat pergerakan patahan Lembang dan interval perulangannya. Caranya dengan menganalisis lapisan tanah.
Menurut Eko, tim menggali banyak lubang di patahan sekitar Cihideung, Lembang, Jawa Barat. Sejauh ini dari lubang kedalaman 4 meter, gempa dari patahan Lembang diketahui terjadi berulang dalam kurun 400, 500, dan 700 tahun. Kejadian itu sudah 4 kali terjadi sebelum masa sekarang. "Aktivitas (gempa) terakhir itu 500 tahun lalu," ujarnya.
Dari hasil itu, Eko yakin patahan Lembang masih aktif. Karena itu, tim masih perlu mendapatkan tambahan data lagi dari lubang dengan kedalaman 30 meter. Lubang riset pun akan diperbanyak karena diduga, patahan Lembang juga bergerak terpotong-potong atau dalam segmen tertentu.
Temuan menarik lainnya, patahan itu juga memicu aktivitas perut Gunung Tangkuban Parahu. Selama ini, asumsinya terbalik. "Selama ini ternyata titik-titik pusat gempa di dekat patahan Lembang itu plotnya di sekitar Gunung Tangkuban Parahu," katanya. Fakta itu dikuatkan oleh riset tim geodesi Institut Teknologi Bandung yang dipimpin Sri Widiantoro.
Patahan Lembang, kata Eko, bergerak karena dorongan lempeng Indo Australia dari selatan dan tertahan lempeng Eurasia dari utara seperti halnya di Sumatera. Karena tak kuat menahan desakan, patahan itu akan melenting dan menimbulkan gempa.
Anggota tim riset dari teknik geodesi Institut Teknologi Bandung Irwan Meilano mengatakan, pergerakan sesar Lembang sepanjang 2-3 milimeter per tahun. Sangat kecil dan lambat, kata dia, dibanding pergerakan sesar di Sumatera dan Sulawesi yang bisa mencapai 3 sentimeter per tahun. "Kemungkinan gempa besar itu kecil terjadi dan potensi gempa lebih rendah dibanding Sumatra," katanya.
Namun begitu, Irwan dan Eko sama-sama khawatir karena jenis lapisan tanah di cekungan Bandung mirip di Yogyakarta. Akibatnya, dampak kerusakan setelah gempa dengan skala 6-7 bisa seburuk di Yogyakarta. "Implikasinya di daerah kota (Bandung) bisa jadi banyak merusak. Itu juga yang sedang kami teliti," katanya.
Efek gempa patahan Lembang, ujar Irwan, berpotensi menggoyang hingga radius 10 kilometer dari sumber gempa. Namun karena penelitian belum sempurna dan rinci, tim ITB belum berani membahas serius potensi gempa patahan Lembang dengan pemerintah daerah. "Masalahnya kita belum tahu detil struktur tanahnya," ujarnya.
ANWAR SISWADI


Patahan Lembang Masih Aktif Bergerak
BANDUNG, KOMPAS - Patahan Lembang yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, aktif bergerak. Perhitungan oleh pakar geologi dari Institut Teknologi Bandung terkait pergerakan itu sebesar 2 milimeter per tahun. Masyarakat harus diberi pemahaman tentang risiko bencana dan upaya mitigasi.
Peneliti Irwan Meilano memasang sejumlah sensor yang dipantau lewat satelit di dua kelompok lokasi yang terbagi oleh patahan. ”Alat global positioning system yang terpasang menunjukkan bahwa ada pergerakan dengan rata-rata 2 milimeter per tahun. Ini menunjukkan bahwa Patahan Lembang tetap aktif bergerak,” kata Irwan, Jumat (25/3) di Bandung.
Irwan menyatakan, pergerakan dengan ukuran itu tergolong rendah.
Dosen Teknik Geologi ITB, Agus Handoyo Harsolumakso, mengatakan, belum banyak masyarakat yang mengetahui keaktifan Patahan Lembang. Gempa besar di patahan itu pun belum pernah tercatat secara ilmiah. ”Bukti-bukti keaktifannya masih terus diteliti,” kata Agus.
Pakar Geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto, yakin gempa bumi telah terjadi berulang kali. Ia menemukan tanah yang berlapis-lapis di lereng patahan, misalnya di Situ Umar. Lapisan tanah itu terjadi karena gempa bumi yang berulang kali.
”Pada kedalaman sekitar 150 sentimeter, ada perbedaan lapisan tanah di Situ Umar. Di bawahnya terdapat tanah dengan kontur lapisan yang cenderung tidak beraturan. Kontur semacam itu terjadi karena guncangan gempa. Kontur serupa ditemukan di lapisan tanah dengan kedalaman 3,5 meter,” kata Eko.
Berdasarkan perhitungannya, gempa terakhir di tempat itu terjadi sekitar 500 tahun lalu.
Bertolak dari itu, peneliti dari LIPI, Danny Hilman Natawidjaja, menyimpulkan, Patahan Lembang adalah patahan yang masih aktif. Salah satu kriterianya adalah bentuk riil yang bisa terlihat secara kasatmata saat ini. Selain itu, pola penumpukan lapisan tanah menunjukkan adanya pergerakan lempeng secara vertikal.
Keaktifan lempeng ini menunjukkan wilayah Lembang dan Kota Bandung rentan terhadap dampak gempa bumi. Kawasan patahan kini semakin padat penduduk. Terlebih lagi, Kota Bandung yang berjarak sekitar 15 kilometer arah selatan dari patahan itu berdiri di atas tanah dengan tingkat kematangan rendah.
”Kota Bandung adalah cekungan rendah dengan tingkat kematangan tanah yang paling muda dibandingkan area sekitarnya. Dari sisi geologi, Bandung tidak mantap,” ujar dosen Teknik Geologi ITB, Budi Brahmantyo.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat akan bencana gempa bumi harus segera disosialisasikan. Menurut Budi, salah satu aspek yang terlupakan adalah jalur evakuasi dan lokasi berkumpul yang aman jika terjadi gempa. (HEI)

Senin, 14 Juni 2010

Di muka bumi ini semula hanya ada satu benua, Pangaea namanya. Benua raksasa ini retak menjadi benua-benualebih kecil yang terus bergerak saling menjauh dan saling brtabrakan. kemungkinan nantinya benua-benua ini akan menyatu kembali

Sabtu, 16 Januari 2010

Gempa 7 SR goncang Haiti



Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter melanda Haiti, Selasa (12/1) sore waktu setempat. Gempa yang berpusat sekitar 10 kilometer di bawah tanah ini meruntuhkan sejumlah bangunan di negara itu. Beberapa bangunan pemerintah termasuk gedung parlemen dan katedral juga ikut runtuh. Sejumlah rumah sakit dilaporkan telah runtuh, dan jalanan dipenuhi puing-puing CNN Melaporkan, gempa ini diperkirakan terjadi sekitar 35 detik. Sebuah gempa susulan berkekuatan 5,9 SR di 30 mil sebelah barat dan diikuti gempa susulan 5,5 SR, dekat dengan lokasi gempa pertama. Diperkirakan antara 50 ribu hingga 100 ribu orang tewas dalam gempa ini

Hingga saat ini kami telah memakamkan 7000 orang di kuburan masal," ucap Presiden Haiti, Rene Preval Gempa yang mengguncang Haiti merupakan musibah terburuk yang pernah ditangani Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kerusakan infrastruktur diperkirakan melebihi tsunami yang menghancurkan Aceh tahun 2004 lalu. "Gempa ini seperti membunuh kota tersebut," terangnya. Dari laporan tim PBB, sekitar 90 persen bangunan dan gedung di Leogane hancur akibat gempa 7 SR yang mengguncang Haiti, Selasa (12/1/2010) itu. "Tidak ada kantor pemerintahan yang tersisa," kisahnya. Kondisi di kota-kota lainnya tidak kalah memprihatinkan. Banyak warga yang terkubur di reruntuhan bangunan dan belum bisa dievakuasi. Sabtu, 16/1/2010, korban akibat gempa 7,0 SR di Haiti terus bertambah. Jumlahnya kini diprediksi mencapai 200 ribu jiwa. Bandara utama Haiti pun diambil alih oleh Amerika Serikat (AS) untuk memudahkan bantuan.

Jumat, 04 September 2009

Proses terjadinya bumi

BAB II PROSES TERJADINYA BUMI Tata surya sebagai suatu sistem yang terdiri atas matahari, planet-planet, satelit-satelit, komet-komet dan meteor-meteor. Tata surya kita bukan satu-satunya sistem matahari di jagad raya, karena matahari hanyalah satu bintang dari berjuta-juta bintang. 1. Teori Terjadinya Tata Surya a. Teori Kant-Laplace/ Teori Bola Gas, dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724 – 1804) ilmuwan Jerman dan Pierre Laplace (1749 – 1827) ilmuwan Ferancis Tata surya berawal dari sebuah bola gas panas yang berputar. Ada bagian-bagian yang terlepas dan berputar mengelilingi inti. Bagian yang terlepas tadi mengalami pendinginan dan membentuk planet-planet dan satelit-satelit, sedang bagian intinya membentuk matahari. b. Teori Planetesimal, dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton (AS, 1990) Matahari sebagai satu bintang, ada bintang lain yang berpapasan dekat dengan matahari, bagian tubuh matahari dan bintang ada yang yang mengalami pasang naik, dan tertarik ke arah bintang. Ketika bintang menjauh dari matahari, massa matahari tadi jatuh ke permukaan matahari dan terhambur di sekitar matahari membentuk planet-planet dan satelit c. Teori Pasang Surut/ hepotesis Tidal James-jeffries, oleh James Jeans (1877-1946) dan Herald Jeffries. Bintang besar beredar mendekati matahari, bagian tubuh matahari terjadi pasang ke arah bintang dengan membentuk cerutu. Cerutu ini berputar mengelilingi matahari dan terpecah menjadi sejumlah butiran yang membentuk planet-planet. d. Teori Peledakan Bintang oleh fred Hoyle, 1956 Matahari mempunyai kawan sebuah bintang, bintang ini meledak dan hancur membentuk butiran-butiran yang berdekatan dengan matahari. Sejumlah butiran ini membentuk planet-planet e. Teori kuiper (1905 -1973) Semesta terdiri atas formasi bintang-bintang, kemudian ada dua pusat formasi yang memadat. Salah satu pusat lebih besar akan membentuk matahari. Pusat yang lain terselimuti kabut dan tertarik gaya gravitasi matahari. Gaya ini menyebabkan awan kabut tadi terpecah menjadi protoplanet. Setelah sekian waktu protoplanet membentuk planet-planet Sejarah perkembangan muka bumi 1. Teori Descartes/ Kontraksi Saat bumi mengalami pendinginan, muka bumi mengalami pengerutan-pengerutan, sehingga terbentuk pegunungan dan lembah-lembah. 2. Teori Ed Suez Ada persamaan geologi antara Amerika Selatan, Australia, India dan Antartica menunjukkan bahwa daratan tersebut dulunya menyatu sebagai satu daratan yang luas disebut Benua Gondwana 3. Teori Alfred Lothar Wegener/ teori Apungan Benua-benua yabg sekartang ada, dahulunya merupakan satu benua besar yang disebut Pangea. Pangea retak/pecah dan masing-masing bergeser saling menjauh. Argumen teori Wegener a. Batuan di eropa Barat sama dengan batuan di Amerika Utara, batuan di Afrika Barat sama dengan batuan di Amerika Selatan b. Greenland bergerak menjauhi Eropa dengan kecepatan 32 m setiap tahun Akibat bergeraknya benua Pangea maka: a. Terbentuk benua yang mengapung terpisah-pisah b. Terbentang samudera Atlantik yang semakin luas karena Benua Amerika Bergerak ke barat c. Adanya aktifitas seismik/gempa yang luar biasa di patahan St Andreas, pantai barat Amerika d. Lautan India mendesak ke utara menghimpit benua Eurasia danmenimbulkan pegunungan lipatan Himalaya Tahun 1969-1970 tim peneliti dari Amerika datang dan meneliti kutub selatan/ Antartika. Mereka menemukan fosil-fosil yang mirip dengan fosil di Amerika Selatan, sehingga berkeyakinan bahwa Antartika dahulunya dekat dengan kathulistiwa. Antartica bergerak ke arah selatan menjauhi Amerika Selatan. Karakteristik lapisan bumi Litosfer merupakan merupakan lapisan paling atas dan merupakan kerak bumi yang terdiri atas kerak benua dan kerak dasar samudra. Lithosfer bumi pecah menjadi 12 bagian yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergeser mendatar, sehingga terjadi : a. Dua lempeng saling menjauh, peristiwa yang ada © perenggangan antar lempeng © pembentukan tanggul sepanjang perenggangan © vukkanisme laut dalam © aktifitas gempa dasar laut b. Pertemuan dua lempeng, peristiwa yang ada · vulkanisme · pusat gempa · lempeng dasar samudra menghunjam ke bawah lempeng benua · terbentuk palung laut · deretan pegunungan di tepi lempeng benua · timbunan sedimen campuran/bancuh/melange c. Dua lempeng saling berpapasan pergeseran mendatar, peristiwa yang ada © vulkanisme lemah © seisme lemah

Hakekat Geografi

BAB I HAKEKAT GEOGRAFI 1. Sejarah Ilmu Geografi Kata geografi pertama kali dikemukakan oleh ERATOSTHENES pada abad 1 SM. Kata Geografi berasal dari bahasa Yunani, Geo = bumi dan graphein=lukisan/tulisan. Geografi berarti lukisan tentang bumi atau tulisan tentang bumi. Perkembangan ilmu geografi dibagi menjadi fase-fase : a. Geografi Klasik Pada tahap ini geografi masih dipengaruhi mitologi-mitologi yang semakin berkurang pada abad ke-6, dimana ilmu tentang bumi sudah dipengaruhi oleh logika dan perhitungan matematik. Tokoh-tokoh geografi saat itu antara lain: Thales, yang berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder yang terapung di atas air; Parmenides, yang berpendapat bumi berbentuk bulat; Heraclides, yang berpendapat bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur; Claudius Ptolomeus, yang berpendapat Geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya; Srabo, yang berpendapat studi geografi tidak hanyamempelajari tentang bentuk dan dimensi suatu daerah, tetapi juga tentang lokasinya b. Geografi Abad Pertengahan dan Renaissance Pada tahap ini Geografi semakin tampak sebagai ilmu kebumian yang khas, yaitu geografi mempelajari fenomena alam dan fenomena sosial budaya. Tokoh geografi saat itu adalah Bernhardus Veranius (1622 – 1650 M) dengan bukunya yang berjudul Geographia Generalis. c. Geografi Modern Pada tahap ini ilmu pengetahuan geografi didasarkan pada pengetahuan empiris mel . d. Geografi Akhir Abad 19 dan Awal Abad 20 Pada tahap ini berkembang aliran pemikiran fisis determinis; possibilisme; dan cultural determinis. Fisis determinis, beranggapan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh alam dengan tokohnya adalah Friederich Ratzel dan Ellsworth Huntington. Paham Possibilisme berpandangan bahwa alam tidak menentukan apa-apa terhadap kehidupan manusia, tetapi hanya memberikan kemungkinan- kemungkinan terbatas yang dapat dipilih oleh manusia. Tokoh pemikiran ini adalah Vidal de La Blache dan Jean Brunhes. Pandangan possibilisme ini kemudian memunculkan pandangan Cultural Determinis, bahwa manusia memiliki daya untuk menjadi penentu dalam proses kehidupannya. e. Geografi Mutakhir Abad 20 dan 21 Pada tahap ini geografi tidak lagi memisahkan elemen fisik dan manusia, tetapi merupakan kajian terintegrasi antara keduanya, yang berorientasi pada analisa interelasi keruangan gejala geografi pada suatu wilayah. 2. Definisi Geografi menurut beberapa ahli: a. Ullman (1954), geografi adalah interaksi antar ruang b. Maurice Le Lannau (1959), obyek studi geografi adalah kelompok mansia dan organisasinya di muka bumi c. Paul Claval (1976), geografi selalu ingin menjelaskan gejala-gejala dari segi hubungan keruangan d. Abler, (1971), geografi mengkaji struktur dan proses fenomena dan permasalahan dalam ruang e. Strabo, geografi erat kaitannya dengan dengan karakteristik tertentu pada suatu tempat, dan memperhatikan juga hubungan antar berbagai tempat secara keseluruhan f. Bintarto, geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan /menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk, mempelajari corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi serta unsur bumi dalam ruang dan waktu g. James Fairgrieve, geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kehidupan dunia h. Preston. E James, geografi dapat diungkapkan sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan i. Sidney dan Donald. JD. Mulkerne, geografi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi dan kehidupan yang ada di atasnya j. Semlok di Semarang 1988, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan 3. Obyek Studi Geografi a. Obyek material Geografi : sasaran atau bahan yang dikaji oleh geografi, yaitu fenomena geosfer yang meliputi: 1. Lithosfer : batuan dan tanah 2. Atmosfer : udara 3. Hidrosfer : air 4. Biosfer : tumbuhan dan binatang 5. Antroposfer : manusia b. Obyek Formal Geografi : metode atau pendekatan yang dipakai dalam mengkaji masalah/ obyek material. Metode yang dipakai adalah: 1. Aspek Spasial : keruangan 2. Aspek ekologi : kelingkungan 3. Aspek territorial : kewilayahan 4. Aspek temporal : waktu 4. Konsep Dasar Geografi a. Konsep Lokasi : letak di muka bumi b. Konsep jarak : jarak antara satu tempat dengan tempat lain c. Konsep Keterjangkauan/accessibility : hubungan antara satu tempat dengan tempat yang lain d. Konsep Pola : pola persebaran suatu fenomena e. Konsep Morfologi : bentuk-bentuk lahan f. Konsep Aglomerasi : pemusatan suatu kawasan g. Konsep Nilai Kegunaan : nilai guna tempat-tempat di muka bumi h. Konsep Interaksi dan Interdependensi : saling pengaruh dan saling ketergantungan antar gejala di muka bumi i. Konsep Differensial areal : fenomena berbeda antara satu tempat dengan tempat lain j. Konsep Keterkaitan Keruangan : adanya keterkaitan spasial 5.Ilmu Penunjang Geografi a. Geologi : ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan yang meliputi asal kejadian, struktur, komposisi, sejarah dan proses alam b. Geomorfologi : studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan proses yang menghasilkan bentuk tersebut c. Geofisika : mempelajari sifat-sifat fisik bumi bagian dalam d. Geopolitik : ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip geografi berkaitan dengan politik dunia e. Hidrologi : ilmu yang mempelajari air di daratan f. Meteorologi : ilmu yang mempelajari cuaca g. Klimatologi : ilmu yang mempelajari iklim h. Oceanografi : ilmu yang mempelajari lautan i. Antropologi : ilmu yang mempelajari manusia mengenai ciri, aneka warna, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaan j. Ekonomi : ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya 6. Prinsip Geografi a. prinsip Penyebaran/distribusi : gejala geografi tidak merata b. prinsip Interelasi/hubungan : terdapat hubungan antar gejala geografi c. prinsip Deskrepsi/eksplanasi/menjelaskan : memberikan gambaran tentang gejala geografi yang diselidiki d. prinsip korologi/keruangan/spasial : gejala geografi terjadi pada suatu ruang/tempat 7. Ruang Lingkup Geografi a. aspek alamiah/fisik : gejala alam b. aspek sosial/manusia Namun demikian aspek alamiah dan aspek sosial tidak dapat terpisahkan